Warga berusaha menghalangi TNI masuk ke kampung mereka
VIVAnews - Puluhan warga Urut Sewu, Desa Sentrojenar, Kecamatan Bulus Pesantren, Kebumen, Jawa Tengah, bentrok dengan sejumlah personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada Sabtu 16 April 2011 siang. Belasan warga diduga kena tembak.
Salah satu warga yang selamat dari bentrokan itu bercerita kepada VIVAnews.com bahwa peristiwa tersebut mulai terjadi ketika warga memblokir jalan masuk kampung mereka. Warga menolak TNI memakai kampung mereka sebagai tempat latihan.
"Kejadiannya itu, tentara mengangkati kayu-kayu (penghalang) itu," kata Solihin (bukan nama sebenarnya), salah satu warga yang berhasil selamat dari peristiwa itu, bercerita melalui sambungan telepon.
Sejumlah warga kemudian berusaha tetap duduk atau berdiri di jalan berusaha menghalangi tentara masuk kampung mereka. Namun, Solihin bercerita, warga mulai dipukuli dengan kayu. "Juga, mereka mulai menembaki," kata Solihin.
Solihin pun turut terkena pukulan kayu dan diinjak. Namun, sikapnya yang defensif menyelamatkannya, sehingga kemudian bisa pergi meninggalkan kampungnya menyelamatkan beberapa rekannya yang terkena tembakan peluru karet.
Warga seperti Solihin mengaku sudah memprotes TNI Angkatan Darat dari Kodam IV/Diponegoro memakai tanah mereka sejak 1980-an untuk latihan.
"Mereka habis latihan, tanaman kami rusak, tak pernah ada ganti rugi," katanya. "Buah petani rusak, hancur, padahal penghidupan kami dari sana," kata Solihin yang saat dihubungi sedang berada di Rumah Sakit Kebumen itu.
Solihin menyebut, warga yang terluka dilarikan ke Rumah Sakit Kebumen, Puskesmas terdekat dan Rumah Sakit PKU Gombong yang berjarak 10 kilometer dari lokasi. "Mungkin ada belasan orang yang kena tembak," katanya.
Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul menyatakan, soal kasus ini silakan ditanyakan pada Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Wiriantoro. Saat dihubungi melalui telepon, Wiriantoro membalas dengan pesan singkat sedang berada di luar negeri dan meminta dihubungi melalui pesan singkat pula.
Saat ditanyakan mengenai kejadian di Kebumen ini, Wiriantoro menyatakan baru tahu. "Mau cek dulu," katanya. (art)
0 komentar:
Posting Komentar