Semarang.undip.ac.id- Universitas Diponegoro (Undip) baru-baru ini mengirimkan sepuluh mahasiswanya ke London, Inggris, untuk berpartisipasi dalam London International Model United Nations (LIMUN) XII pada 9-19 Februari lalu. LIMUN merupakan MUN terbesar di Eropa yang diselenggarakan tiap tahunnya oleh Imperial College. Pada ajang ke-12 tahun ini, LIMUN diikuti oleh 1000 delegasi dari berbagai universitas yang tersebar di seluruh dunia.
Para mahasiswa yang menjadi delegasi Undip tersebut terdiri dari Rizky Yulianisa (Fak. Ekonomi), Hanindya Prasojo, M. Rizki Febrianto, Narottama Tunjung Hariwangsa (Fak. Kedokteran), Anindya Nastiti Restuviani, Dinindya Lintang, Erlangga Kristanto, Pulung Widhi (Fak. Hukum), Ary Adiati (FISIP), dan Age Ayu Merdiani (Fak. Psikologi). Pengiriman delegasi ini didukung oleh Beasiswa Unggulan, Biro Kerjasama Luar Negeri, Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas).
Model United Nations (MUN) adalah sebuah simulasi sidang PBB dimana mahasiswa dari berbagai lembaga pendidikan dari seluruh dunia bertemu untuk mendiskusikan tantangan terbesar yang dihadapi dunia saat ini, mulai dari bidang kedamaian internasional dan keamanan, hingga ekonomi dan kemajuan sosial serta hak asasi manusia. Dalam simulasi sidang PBB tersebut, para delegasi Undip yang merupakan satu-satunya wakil dari Indonesia berperan sebagai negara Australia. Masing-masing dari mereka ditempatkan dalam komisi yang berbeda-beda dengan spesifikasi isu tertentu, yakni Economic and Finance (ECOFIN), World Health Organization (WHO), Economic and Social Council (ECOSOC), United Nations on Drugs and Crime (UNODC), Social, Humanitarian, and Cultural (SOCHUM), Special Political and Decolonization (SPECPOL), United Nations Development Program (UNDP), United Nations Environmental Program (UNEP), Disarmament and International Security (DISEC), dan UN High Commissioner for Refugees (UNHCR).
Age Ayu Merdiani salah satu delegasi menceritakan pengalamannya, bahwa “pada hari pertama, delegasi diberikan penjelasan mengenai peraturan dan prosedur dalam mengikuti ajang ini, yang dilanjutkan dengan upacara pembukaan”. “Kemudian dilanjutkan dengan diskusi tiap-tiap komite dan debat formal pada hari- hari berikutnya. Para delegasi melakukan negosiasi dan kompromi dengan para delegasi lain dalam tiap-tiap komite guna membela kepentingan Australia, negara yang direpresentasikannya” jelasnya.
Bersama dengan delegasi yang mewakili negara-negara aliansi Australia, mereka membuat working paper yang berisi gagasan-gagasan untuk dapat memecahkan persoalan yang menjadi topik agenda dalam tiap-tiap komite. Dalam mengerjakannya, para delegasi harus dapat bernegosiasi dengan delegasi lain agar kepentingan negara yang diwakilinya dapat terakomodir dalam solusi yang disepakati. Pada sesi terakhir, para delegasi Undip berhasil memasukkan kepentingan Australia dalam draft resolution dari tiap-tiap komite mereka. Pada akhirnya draft resolution yang mereka tanda tangani di tiap-tiap komite memenangkan voting dan lolos menjadi resolusi.
Para Delegasi Undip khususnya mengaku merasa bangga dapat memperoleh pengalaman berharga di tingkat internasional seperti dalam ajang LIMUN ini. Banyak pelajaran berharga yang mereka peroleh, diantaranya kemampuan untuk bernegosiasi, berdebat, drafting, public speaking dan terutama kemampuan untuk dapat melihat suatu persoalan besar dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Hal ini sejalan dengan tujuan diadakannya ajang ini, yaitu untuk membangun understanding terhadap tantangan-tantangan global yang muncul di kalangan pemuda yang kini telah menembus batas-batas latar belakang, budaya, dan kebangsaan.
Rektor Universitas Diponegoro Prof. Sudharto P. Hadi, MES., Ph.D mengatakan bahwa “Partisipasi Undip dalam ajang internasional ini tidak terlepas dari dukungan Kemendiknas melalui program Beasiswa Unggulan”. Program Beasiswa Unggulan merupakan program yang dicanangkan oleh Kemendiknas untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia Indonesia yang mendukung pembangunan. Program Beasiswa Unggulan juga mendukung universitas-universitas di Indonesia untuk dapat masuk jajaran-jajaran atas dalam World University Ranking. “Oleh sebab itu, selain dapat memberikan pengalaman berharga bagi para mahasiswanya, pengiriman delegasi ke ajang LIMUN XII ini diharapkan juga memberikan benefit bagi Undip sendiri. Ajang ini diharapkan akan membawa nama Undip ke lingkup internasional dan sejajar dengan universitas- universitas terbaik dunia serta mengembangkan komunitas jaringan global sehingga Universitas Diponegoro dapat menjadi selangkah lebih dekat menuju visi-nya untuk menjadi World Class University” tambahnya.
0 komentar:
Posting Komentar